Latar Belakang
Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung secara terus menerus tak terputus dari generasi ke generasi di manapun di dunia ini. Upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan sesuai pandangan dan latar belakang sosio kebudayaan setiap masyarakat tertentu. Keberhasilan pendidikan Anak Usia Dini sangat tergantung pada orang dewasa, yaitu orang tua dan Guru. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini merupakan masa peka atau masa penting bagi kehidupan anak di masa mendatang, di mana pada masa tersebut terbukannya jiwa anak sehingga segala pengalaman yang di terima anak pada masa usia dini atau usia di bawah tujuh tahun akan menjadi dasar jiwa yang menetap. Demikian pentingnya pendidikan di dalam masa peka yang bertujuan menambah isi jiwa bukan merubah dasar jiwa, sehingga lebih lanjut Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan yang di selenggarakan untuk Anak Usia Dini adalah pendidikan yang membebaskan selama tidak ada bahaya yang mengancam.
Namun Kenyataan yang ada saat ini banyak di temui bahwa dalam pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan untuk mengembangkan kemampuan kognitif nya saja dan menjauhkan anak dari situasi budaya yang mengelilinginya. Banyak lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang menjadikan belajar seperti menulis, membaca dan berhitung sebagai kegiatan inti. Orang tua dan guru seakan memaksakan harapan agar anak menjadi pintar secara akademik dan melupakan kodrat anak untuk tumbuh serta berkembang secara alami. Ki Hajar Dewantara juga merumuskan sebuah semboyan "tutwuri handayani" yakni yang memberikan kebebasan yang luas kepada anak selama tidak ada bahaya yang mengancam pada anak-anak. Dan inilah sikap yang terkenal dalam hidup kebudayaan bangsa kita sebagai sistem "among". Guru merupakan seorang pemimpin yang mempunyai peran dan fungsi yang teramat besar dalam mempengaruhi prestai belajar siswa, 0leh karena itu di perlukan pemikiran yang kreatif dan inovatif dari guru agar dapat mewujudkan peran dan fungsinya secara efektif, yang mampu mempengaruhi anak didik dan mencapai hasil belajar yang di inginkan
Deskripsi Aksi Nyata yang dilakukan
Tujuan umum dari aksi nyata ini adalah pendidikan yang berpihak kepada anak yang mana saya sebagai guru atau pembelajar dapat menjadi among yang menuntun, membimbing, dan memotivasi anak didik saya sehingga anak didik sebagai pemelajar bebas mendapatkan pembelajaran sesuai minat dan bakat mereka agar mereka dapat mengoptimalkan karya mereka sehingga dapat di sumbangkan untuk kemajuan bangsa dan negara. Anak dapat lebih merasakan kenyamanan dan dapat lebih semangat dan merdeka belajar. Anak dapat optimal dalam mengembangkan bakat, kreatifitas serta empati anak untuk mewujudkan profil pelajar pancasila. Didalam proses pembelajaran anak bebas memilih pembelajaran yang di inginkan atau di minati, saya mengarahkan dan menuntun anak untuk belajar mandiri dan inisiatif di dalam kelas dengan menerapkan sikap gotong royong antar siswa, mengajarkan keteladanan dengan menerapkan pembiasaan 5 S (Senyum, Salam,Sapa, Sopan, Santun), menghafal doa-doa harian, surat-surat pendek, hadist, asmaul husna, menghormati dan toleran atas keanekaragaman dan perbedaan di lingkungan sekolah. Mengajak anak-anak untuk bernalar kritis dengan menyelesaikan kegiatan-kegiatan anak sesuai dengan pemikiran anak-anak, dan saya mengajarkan anak untuk kreatif dalam mengembangkan bakat minat anak dalam hal pembelajaran maupun dalam seni budaya dengan mengajarkan membuat ketrampilan-ketrampilan ketika pembelajaran dengan mmberikan contoh secara detail dan mempercayakan anak mampu menyelesaikan nya sendiri dengan pantauan, pendampingan kita. Saya juga membuat APE ( Alat Permainan Edukatif) untuk menunjang pembelajaran anak-anak. Saya juga memberikan dukungan dan motivasi serta mengajari anak-anak yang mempunyai minat dan bakat seni tari untuk mengekspresikan diri anak ke dalam seni budaya tari. Untuk meningkatkan literasi anak, saya ajak anak untuk menyukai dan mencintai dunia baca dengan majalah-majalah bergambar pada perpustakaan mini di kelas, dan anak dalam hal mewarnai saya memberikan pilihan minat anak dalam mewarnai dalam 3 teknik yang di sukai anak yaitu teknik blok, teknik pointilis atau teknik arsir. Anak-anak tidak setiap hari duduk manis berhadapan dengan meja dan peralatan tulis, namun saya juga mengajak anak-anak belajar di alam terbuka dan berkolaborasi dengan kepala sekolah dan instansi lainnya dalam pengadaan pembelajaran yang real untuk anak-anak di luar kelas. Dan saya sebagai guru harus meng-Upgrade ilmu dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh IGTKI Kecamatan maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, serta mengikuti lomba-lomba tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten untuk dapat di aplikasikan kepada peserta didik.
Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan
1.Pembelajaran lebih membuat anak bahagia terlihat dari keceriaan anak yang merasa tidak di tuntut dengan materi yang membosankan.
2. Pembelajaran menjadi mengasikkan.
3. Anak lebih optimal dalam belajar sambil bermain, bermain sambil belajar.
4.Anak lebih antusias dalam proses belajarnya karena secara tidak langsung anak-anak belajar materi pembelajaraan
5. Anak menjadi lebih aktif.
6.Dalam bersosialisasi anak tidak ada yang merasa bermain sendiri, tidak merasa berbeda dengan yang lainnya karena anak-anak tumbuh rasa empati, kebersamaan, dan saling merhgargai perbedaan.
7. Anak-anak juga dapat menyelesaikan tugasnya sendiri dengan rasa percaya diri, karena adanya sistem among dan gotong royong.
8. Menjadikan kelas lebih menyenangkan.
Pembelajaran yang di dapat dari pelaksanaan
Dari kegiatan pembelajaran yang berpihak kepada anak dan Pembelajaran yang menyenangkan serta merdeka belajar pada Anak Usia Dini dengan menuntun dan among dalam pembelajarannya di dapat rasa gotong royong, kemandirian, keberanian, berakhlak mulia dan tumbuhnya rasa tanggung jawab anak dalam proses belajar nya di kelas maupun di lingkungan sekolah, maupun di luar lingkungan sekolah. Selain dari siswa, Guru belajar untuk melakukan perubahan guna memberikan pelajaran baru yang menyenangkan pada anak, pembelajaran yang di dapat guru juga lebih berpusat kepada anak, berpusat kepada bakat, minat anak yang berbeda-beda sesuai karakter anak, Sehingga dalam proses pembelajarannya guru lebih dapat optimal mengasah dan menggali bakat, minat anak didik.
Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang
Berdasarkan kegiatan dan penerapan pembelajaran yang berpusat kepada anak dan pembelajaran yang menyenagkan , merdeka belajar pada Anak Usia Dini dengan menuntun dan among dalam pembelajarannya, penulis melakukan refleksi dan evaluasi. Penulis merencanaan perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang yaitu :
Melakukan inovasi pembelajaran yang lebih menarik di dalam penyajian kegiatan yang berpusat pada anak.
Kolaborasi dengan teman sejawat dan lingkungan sekolah serta lingkungan sekitar atau instansi terkait pembelajaran yang menyenangkan.
Mengoptimalkan peran guru dalam proses pembelajaran.
Berbagi atau saling bertukar ide dengan teman sejawat pada persiapan proses pembelajaran yang menyenangkan dengan teman sejawat atau rekan sesama guru lainnya.
Dokumentasi Kegiatan
Naka bermain