Latar Belakang
Anak usia dini adalah masa terbaik dalam proses pembentukan karakter yang penting seorang anak. Masa keemasan utamanya pada kisaran umur 0 sampai 5 tahun. Sang anak akan akan lebih mudah belajar segala sesuatu hal dengan indera pendengaran, penglihatan dan indera perasa. Di sinilah peran penting sekolah dan keluarga agar memastikan masa emas seorang anak bisa berlangsung secara maksimal. Literasi untuk anak usia dini sangat penting, sehingga sekolah dan keluarga mempunyai posisi yang sangat penting bagi perkembangan literasi seorang anak. Literasi pada usia awal lebih mudah bagi seorang anak untuk menyerap ilmu dan pengetahuannya. Sebagaimana sebuah ungkapan mutiara yang mengatakan, ”Belajar di waktu kecil seolah mengukir diatas batu. Sedangkan belajar setelah dewasa bagaikan mengukir di atas air.”
Literasi untuk anak usia dini adalah suatu cara membuat kepandaian seorang anak dalam berbahasa, menulis, membaca, menghitung, dan berbicara serta menemukan solusi atas setiap masalahnya. Kemampuan literasi seorang anak akan berbeda-beda. Semakin baik literasi seorang anak maka semakin baik pula seorang anak tumbuh dan kembang di masyarakat.
Melihat begitu pentingnya literasi bagi pembentukan karakter anak di usia dini, dan dengan berdasarkan data rapot pendidikan juga, dimana diperoleh data nilai literasi yang kurang sehingga mempengaruhi komunikasi dan aspek bahasa yang belum memenuhi harapan sekolah, dilhat pada Standar Tingkat Percapaian Perkembangan Anak (STPPA) murid TK Kelompok B dalam aspek bahasa dan berkomunkasi anak secara umum dapat memahami komunikasi serta mengenal dan memahami huruf, angka maupun dalam hal penyelesaian masalah sederhana yang di hadapi anak. Selain itu juga dalam aspek Motorik halus anak dalam hal menulis. Sehingga untuk mengoptimalkan aspek bahasa maupun literasinya perlu di tumbuhkan dan di optimalkan Gerakan Cinta Baca Buku disetiap harinya untuk menstimulus aspek bahasa murid.
Deskripsi Aksi Nyata yang Dilakukan
Dengan adanya latar belakang tersebut kemudian saya merancang program yang di sebut sebagai GERTA BAKU dimana GERTA BAKU adalah sebuah akronim dari Gerakan Cinta Baca Buku. Dengan memanfaatkan aset modal fisik berupa ruangan kelas yang cukup luas dan rak buku "perpustakaan mini" yang berada di dalam kelas. Dalam program GERTA BAKU menggunakan tahapan B-A-G-J-A seabagai berikut :